Rabu, 29 Januari 2014

SAHABAT SEJATI

 Sahabat sejati menurut Islam

Manusia adalah makhluk sosial yang saling membutuhkan satu sama lain. Sahabat sejati adalah salah satu yang di butuhkan oleh setiap manusia. Sahabat sejati akan selalu memotivasi dan membangkitkan kita manakala sedang terjatuh, membantu kita manakala sedang kesusahan dan memerlukan bantuan, mengingatkan kita manakala kita salah dalam langkah.
Dengan sahabat sejati, kita pun akan lebih leluasa dalam sikap dan berbicara untuk saling berbagi; berbagi cerita, berbagi duka, berbagi tawa canda, berbagi ilmu, berbagi pengalaman, berbagi rahasia, dll. sahabat itu lebih akrab dari saudara kandung. Namun langkah sulitnya untuk mendapatkan sahabat sejati, sebab di dunia yang fana ini terlalu banyak persahabatan dan/atau persaudaraan semu karena berdiri di atas pondasi yang rapuh, tolok ukur yang keliru, tolok ukur berupa kepentingan-kepentingan duniawi bahkan di bangun atas dasar kemaksiatan.
Dengan demikian maka tak heran di jaman sekarang ini kita sering menemukan orang yang berteman atau bersahabat karena ada maunya saja atau dalam bahasa jawa "nek butuh thok" , atau ketika dalam keadaan senang saja, namun ketika keinginannya sudah tercapai dan/atau ketika temannya sedang dalam kesusahan, maka tidak segan-segan dia meninggalkan temannya itu karena di anggap secara duniawi sudah tidak penting, tidak menguntungkan dan tidak memerlukannya lagi.
Lantas, bagaimanakah kita bisa mengukur persahabatan sejati itu? Mari kita simak 12 ciri-ciri sahabat sejati menurut Imam Al Ghazali :

1. Jika kau berbuat baik kepadanya, maka ia juga akan melindungimu.

2. Jika kau merapatkan ikatan persahabatan dengannya, maka ia akan
membalas balik persahabatanmu itu.

3. Jika kau memerlukan pertolongan darinya, maka ia akan berupaya
membantu sesuai dgn kemampuannya.

4. Jika kau menawarkan berbuat baik kepadanya, maka ia akan menyambut
dgn baik.

5. Jika ia memperoleh suatu kebaikan atau bantuan darimu, maka ia akan
menghargai kebaikan itu.

6. Jika ia melihat sesuatu yang tidak baik darimu, maka maka ia akan berupaya
menutupinya.

7. Jika kau meminta sesuatu bantuan darinya, maka ia akan mengusahakannya
dengan sungguh-sungguh.

8. Jika kau berdiam diri (karena malu untuk meminta), maka ia akan
menanyakan kesulitan yang kamu hadapi.

9. Jika bencana datang menimpa dirimu, maka ia akan berbuat sesuatu untuk
meringankan kesusahanmu.

10.Jika kau berkata benar kepadanya, niscaya ia akan membenarkanmu.
11.Jika kau merencanakan sesuatu kebaikan, maka dengan senang hati ia akan
membantu rencana itu.

12.Jika kamu berdua sedang berbeda pendapat atau perselisihan paham,
niscaya ia akan lebih senang mengalah demi menjaga persahabatan itu.


Nah…apakah kita telah memiliki sahabat sejati seperti itu? Bukankah akan lebih baik jika aku dan kamu wahai sahabatku segera instropeksi diri dulu? apakah diri kita sudah layak di sebut sahabat sejati?
Sebagaimana firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala di dalam hadist Qudsi yg bermaksud:
Sudah pastilah kecintaan-KU itu untuk orang-orang yang saling ziarah menziarahi karena AKU, sudah pasti pula kecintaan-KU untuk orang yang saling cinta mencintai karena AKU, sudah pasti pula kecintaan-KU kepada ornag-orang yang saling bantu-membantu karena AKU. Juga sudah pastilah kecintaan-KU untuk orang yang saling tolong menololng karena AKU.” (Riwayat Ahmad dan Hakim).
Rasulullah Shalallahu alaihi wa sallam mengingatkan: Perumpamaan teman yang shaleh dengan yang buruk itu seperti penjual minyak wangi dan tukang pandai besi. Berteman dengan penjual minyak wangi akan membuatmu harum karena kamu bisa membeli minyak wangi darinya atau sekurang-kurangnya mencium bau wanginya. Sementara berteman dengan pandai besi akan membakar badan dan bajumu atau kamu hanya akan mendapatkan bau tidak sedap.” (HR. Bukhari & Muslim).

Dikhianati Sahabat

Rasa marah, sedih, kesal, benci, semua bercampur menjadi satu ketika mengetahui sahabat Anda sendiri berkhianat.

    Tapi bagaimana bila ia adalah sahabat terdekat Anda yang menjadi tempat curhat? Apakah Anda harus membalas dendam dan putus hubungan dengannya. saya akan mencoba membantu Anda dengan beberapa alternatif menghadapi situasi tersebut.

  1. Jauhkan diri sementara. Ketika sakit hati, Anda butuh waktu untuk tidak berhubungan terlebih dahulu dengan dirinya agar bisa berpikir dan membuat keputusan yang rasional.
  2. Cari tahu terlebih dahulu mengapa ia berkhianat. Walaupun memang semua pengkhianatan biasanya merugikan, setidaknya Anda harus tahu terlebih dahulu apakah Anda pantas memaafkan dirinya atau tidak. Kalau memang benar-benar keterlaluan dan tidak bisa termaafkan, mungkin Anda harus mengakhiri pertemanan Anda.
  3. Berkonsultasilah dengan orang yang Anda percayai. Jika Anda benar-benar merasa depresi dengan pengkhinatan tersebut, minta pendapat pada orang ketiga agar Anda bisa mendapatkan sudut pandang yang netral.
  4. Bicarakan secara langsung. Ungkapkan secara jujur perasaan sakit hati Anda karena tindakannya. Ceritakan apa dampak pengkhianatan yang dilakukannya pada Anda. Minta ia membayangkan jika ia berada diposisi Anda. Jika ia meminta maaf, biarkan ia menunjukkan usahanya mengembalikan kepercayaan Anda dan lihat apakah usahanya sungguh-sungguh atau tidak.
  5. Buatlah daftar kebaikan dan keburukan yang ia miliki. Hal ini untuk membantu Anda memutuskan apakah tindakannya masih bisa ditoleransi atau benar-benar tidak bisa dimaafkan.

Apa arti Sahabat

Sahabat. Apa sih arti dari sebuah persahabatan?? Ada yang bilang sahabat itu adalah teman yang benar-benar dekat sampai tahu hal-hal kecil tentang kita. Ada juga yang bilang sahabat itu kalau kemana-mana selalu bareng. Tetapi salah satu sahabat saya bilang, sahabat itu adalah teman dalam suka dan duka, tapi tahu batas dimana suatu saat ketika teman dapat masalah, kita harus membiarkan dia mengatasi masalahnya sendiri agar teman tersebut tumbuh lebih matang dan mandiri.

Terkadang saya dengan enteng menyebut, dia itu sahabat saya. Tapi ketika ditanya ini itu tentang sahabat saya yang berhubungan dengan keluarga, pendidikan dan lain-lain, saya bingung jawabnya. Dari situ saya mikir, apa saya ini sahabat yang baik? Apa saya pantas disebut sahabat? Karena saya menganggap sahabat adalah orang yang bisa melihat kita dari hati ke hati, bukan karena tampang, materi, latar belakang, pendidikan dan lain-lain. Karena itu saya memang jarang menanyakan hal-hal yang berbau privacy ke sahabat-sahabat saya. Saya lebih sebagai pemberi masukan dan penerima keluh kesah sahabat-sahabat saya. Bukannya saya orang yang nggak peduli dan nggak mau tau, tapi menurut saya persahabatan bukan dinilai dari sedalam apa kita tau tetek bengek orang tersebut, melainkan sedalam apa kita memahami orang tersebut. Saya sudah ngerasain pahitnya persahabatan ketika saya bilang dia sahabat saya, ternyata dia hanya memanfaatkan apa yang saya punya dan lain-lain. Ketika saya sedang jatuh, dia malah meninggalkan karena merasa ga ada yang bisa diberikan oleh saya.
Cuma segitu arti persahabatan ??
Suatu hari saya menyatakan A adalah sahabat saya. Ketika A ditanyakan, siapa sahabat kamu, A menjawab B, C, D, namun tidak menyebutkan nama saya. Dari sini saya mencoba memikir ulang. Apakah saya bukan termasuk sahabatnya? Apa saya bukan sahabat yang baik? Hal ini sering terbesit dalam pikiran saya Teman saya banyak. Saya pergi dengan teman-teman yang berbeda. Namun apakah mereka adalah sahabat saya? Karena terkadang teman untuk hang out berbeda dengan sahabat.
Ada seorang sahabat saya mengirim sms pernyataan, “Saya nggak berharap untuk jadi orang yang terpenting dalam hidup kamu, itu permintaan yang terlalu besar. Saya cuma berharap suatu hari nanti kalo dengar nama saya, kamu bakal tersenyum dan bilang, dia sahabat saya.” Damn! Itu benar-benar merasuk ke hati saya. Itulah kata-kata yang saya cari. Saya tidak butuh pernyataan apa-apa. Tapi ketika ada orang menyebutkan nama saya, ia akan bilang “Chika adalah sahabat saya”. Saya nggak perlu menyebutkan siapa-siapa aja sahabat saya, because you know who you are. Buat saya, sahabat adalah orang yang menganggap saya sebagai sahabat. Kita tidak perlu nyebutin sahabat saya adalah A, B, C, D, E. Karena 1 nama saja terlupakan, orang itu pasti akan sedih. Begitupun sebaliknya. Kalo sahabat kamu menyebutkan nama-nama sahabatnya namun lupa untuk menyebutkan nama kamu, kamu pasti sedih. Karena itu saya cuma bisa dibilang orang-orang yang merupakan sahabat saya adalah orang-orang yang menganggap saya sebagai sahabat.
Berikut adalah kutipan pernyataan dari seorang sahabat:
Seorang teman tetap memberi ruang gerak pribadi, privacy sebagai seorang manusia. Dan kita akan berasa deket dengan dia walaupun ga ketemu dan ga kontak dalam waktu yang lama. Karena pertemanan itu pada dasarnya dari ikatan hati. Ga bakal ilang walaupun dimensi jarak memisahakan kita. Kita harus mengkui bagaimanapun juga kita ga bisa menghilangkan dia dari hati kita. Dan tanpa teman, kita ga akan seperti sekarang ini.
Chika says:
“Manusia selalu hidup berkelompok. Tiada manusia yang dapat hidup dalam kesendirian. Apabila ada, maka manusia tersebut benar-benar mahluk yang malang dan hidupnya tentu tidak berwarna.”