Sabtu, 22 September 2012

Penampilan Dolalak Massal 1.683 UNTUK MEMPERTAHANKAN DOLALAK SEBAGAI KESENIAN KHAS PURWOREJO

Penampilan Dolalak Massal 1.683 Siswa Memukau
 0
 0
image
Purworejo, CyberNews. Penampilan tari dolalak massal yang disajikan 1.683 siswa dari tingkat SD, SMP, SMA, dan SMK se-Kabupaten Purworejo, Minggu (2/5) pagi memukau masyarakat.
Tari dolalak massal yang digelar di alun-alun usai upacara itu digelar dalam rangka peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas).
Ribuan masyarakat berbondong-bondong untuk menyaksikannya secara langsung. Meskipun hanya berlangsung tidak lebih dari 30 menit, tapi penampilan para siswa membawakan tarian khas Purworejo itu mampu menyuguhkan hiburan yang menarik untuk dinikmati.
Yang menarik, saat menari para siswa tidak mengenakan seragam sekolah tapi memakai kostum khas dolalak berupa pakaian berenda dan celana pendek lengkap dengan eblek, topi, serta khas kaca mata hitam.
Tepuk tangan penonton langsung bergema saat ribuan penari itu memasuki area alun-alun dari sisi sebelah utara dan selatan. Mereka langsung membentuk formasi seperti huruf U sesuai dengan jenjang tingkatan.
Barisan terdepan diisi penari siswa SD disusul siswa SMP dan secara berurutan SMA dan SMK. Untuk menyeragamkan gerakan, ada sejumlah penari yang bertugas sebagai instruktur.
Penampilan tari massal dolalak ini spesial karena iramanya tidak mengikuti lagu dalam compact disc (CD), tapi ada penyanyi langsung yang diiringi pengrawit. "Penyanyinya berjumlah 21 siswa, penabuh kemprang 9 siswa dan penabuh bedug 5 siswa. Mereka berasal dari SMP 24," ujar Untariningsih dari sanggar Tari Prigel yang mengkoordinasikan tarian massal tersebut.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Drs Bambang Aryawan MM mengungkapkan, siswa yang terlibat dalam kegiatan tari massal itu merupakan perwakilan dari sekolah-sekolah di bawah 16 UPTD Pendidikan dan Kebudayaan. "Mereka direkrut oleh UPTD masing-masing. Para siswa itu dilatih di sekolah masing-masing dengan mempelajari prokem gerakan tari dolalak. Kami hanya mengkoordinasikan pada gladi resik selama dua hari," katanya.

Bukan Pertama

Lebih lanjut diungkapkan Bambang, kegiatan tari dolalak massal itu memang bukan yang pertama. Dalam peringatan Hardiknas tahun lalu juga diselenggarakan kegiatan yang sama namun jumlah penarinya tidak sebanyak tahun ini. "Rencananya tari massal ini akan menjadi agenda rutian peringatan Hardiknas setiap tahunnya," ujarnya.
Ditanya alasan memilih tari dolalak, Bambang menjelaskan, tari tersebut merupakan kesenian tari khas dari Purworejo. Tari massal itu dimaksudkan sebagai upaya nguri-uri dan melestarikan kesenian tari tersebut.
Diharapkan, dengan tarian itu masyarakat dan terutama siswa akan mengetahui bahwa sebenarnya tari dolalak memang kesenian khas Purworejo yang harus dilestarikan. "Kami tidak ingin generasi mendatang yang saat ini duduk di bangku sekoah tidak mengenal tarian ini," harapnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar